DEAR DIARY

Lima Tahun Kesepian, Kujemput Jodoh dari Aplikasi Kencan Online

Lima Tahun Kesepian, Kujemput Jodoh dari Aplikasi Kencan Online - GenPI.co
Lima Tahun Kesepian, Kujemput Jodoh dari Aplikasi Kencan Online. Foto: Pixabay

Dia pun beberapa kali mengenalkan teman-temannya kepadaku. Tapi ya bagaimana, kebanyakan teman-temannya tidak jauh dari umurnya, yang berarti lebih muda dariku. 

Rasanya, aku tidak mau punya pasangan yang lebih muda alias brondong. Aku ingin yang sudah dewasa dan matang dari segi usia. Walaupun usia memang belum bisa menentukan kedewasaan seseorang, aku tetap belum bisa menerima brondong.

Hingga akhirnya Vina menyuruhku untuk ikut kencan online. Awalnya, aku sangat meremehkan konsep kencan online. Menurutku, jodoh itu harus berawal dari tatap muka, bukan dari situs online.

Aku menganggap situs-situs kencan online hanya berguna bagi mereka yang ingin mencari teman atau sekedar pacar, bukan suami. Di umurku yang sudah tidak muda lagi ini, rasanya aku sudah tidak mau pacaran-pacaran seperti ABG. Aku ingin komitmen dan hubungan yang serius.

Meski demikian, Vina tetap memaksaku untuk mencoba situs kencan online yang diberikannya. Menurunya, tidak ada salahnya mencoba. Apalagi, beberapa temannya sudah mencoba dan sudah ada yang berhasil hingga menikah.

Karena sudah buntu, aku pun mengiyakan untuk mencoba salah satu situs kencan online yang diberikan Vina. Setelah semalaman suntuk, aku baru berhasil mengisi seluruh persyaratannya.

Keesokan harinya, saat aku baru sampai di kantor, ponselku berdering. Ternyata itu adalah notifikasi dari aplikasi kencan online. Tulisannya adalah sudah ada 23 pria yang match dengan profilku. 

Cukup membingungkan, karena pria-pria tersebut sebagian besar sesuai dengan kriteria yang aku ajukan. Walaupun aku bisa memilih lebih dari satu pria, kuputusnkan untuk menerima satu saja, supaya tidak bingung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya