Dear Diary

Benci yang Tersimpan Bertahun-tahun, Luruh Hanya dalam Semalam

Benci yang Tersimpan Bertahun-tahun, Luruh Hanya dalam Semalam - GenPI.co
Ilustrasi (Foto: Pixabay)

Aku membalas dengan berkata kasar. Seluruh penghuni kebun bintang kelur semua dari mulutku, kutumpahkan pada pria yang berdiri mematung di hadapanku, ia yang telah membuatku benci setengah mati.

Ia diam saja dan menerima semua umpatanku. "Aku pantas untuk ucapan itu," ujar Rendy.

"Ya, kamu emang pantas untuk semua kata-kata kasar itu," jawabku.

Entah apa yang merasukiku, aku sangat marah padanya, benci, kecewa, semua aku lampiaskan padanya dengan kata-kata kasarku.

Namun, setelah mendengar semua penjelasannya, hatiku sedikit lega. Semua pertanyaan yang bertahun-tahun aku simpan, kini terjawab sudah.

Sekarang, aku tahu kenapa dulu ia meninggalkanku. Walaupun sekarang aku sudah tidak mempunyai perasaan apa-apa padanya, aku senang karena ia punya iktikad baik untuk minta maaf dan menjelaskan semua kesalahannya.

Masih seperti dulu, ia masih pandai membuatku tertawa. Benci yang aku simpan bertahun-tahun, luruh dalam tawa semalam.(*)

Lihat video seru ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya