Dear Diary

Belum Sempat Kurasakan, Kebahagiaanku Hilang

Belum Sempat Kurasakan, Kebahagiaanku Hilang - GenPI.co
Ilustrasi wanita sedih. Foto: Romankosolapov/Elementsenvato

Ia berlari menuju ruang makan dengan tergopoh-gopoh dan berdoa jika semua itu bukan mimpi.

Tania hanya bisa menggigit bibir melihat Thomas tidak ada dalam ruangan itu, Tania terduduk menyibak, jatuh, sedih, kecewa, tercampur aduk.

“Tuhan, jika kau tidak ingin memudahkan jalanku untuk bahagia bersamanya, Aku rela Engkau renggut saja dia dan aku. Anak-anakku yang akan Engkau turunkan esok pertemukan kami dalam surgamu saja!! Ambil semua! Ambill!” Tania menangis sejadi-jadinya.

Benar saja, besoknya terjadi insiden di kapal Thomas. Tetua yang tahu kabar ini langsung saja berlari tergopoh-gopoh ke rumah Tania.

Namun, sayang Tania sudah tergantung di ruang makan tersebut. Tetua melihat secarik kertas dengan tulisan di atasnya.

“Aku pergi dulu, sayang. Aku selalu merindukanmu,"

Rindu yang tak berujung ini kepadamu bagaikan ombak di lautan yang selalu mengusap pipimu lembut.

Aku tidak apa, jangan pikirkan aku, aku hanyalah sebuah dermaga di hidupmu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya