Dear Diary

Suamiku, Kekasihku, Sahabatku, Aku Mencintaimu!

Suamiku, Kekasihku, Sahabatku, Aku Mencintaimu! - GenPI.co
Sahabatku yang kucintai. (Foto: Elements Envato)

GenPI.co - Doni. Nama itu adalah segalanya bagiku. Aku dan dirinya sahabat karib sejak duduk di bangku SMA.

Kedekatanku dengan Doni membuat kami berdua kerap dianggap sepasang kekasih. Namun sejatinya bukan. Karena, Doni menganggap aku adalah teman, demikianpun aku, atau setidaknya begitu yang ia kira.

Padahal, sebenarnya aku tak keberatan kalau Dini jadi lebih dari sekadar sahabat. Jujur, kebaikan-kebaikan yang telah ia lakukan padaku membuatku jatuh hati padanya. Ia selalu ada untukku, dalam segala kondisi, saat susah maupun senang.

Aku masih ingat, Doni rela meninggalkan kesibukan pekerjaannya untuk terbang ke Bali. Ia datang menjemputku yang berusaha lari dari masalah yang tengah menghimpitku sedemkian hebat

Kala itu aku mengalami patah hati. Ben, kekasih ku, memutuskan hubungan kasih kami berduia demi perempuan lain. Rasanya kalau tidak ada DOni yang menguatkanku, aku sudah tidak ada saat ini.

“Ngapain lo di sini? Meratapi nasib?” Begitu ucap Doni suatu petang saat kami berada di pantai Kuta, memandangi semburat keemasan di horizon.

Ucapannya memang ketus. Tapi aku bisa merasakan kekhawatiran dalam irama biacaranya. Aku diam saja, enggan membalas sorotan tajamnya.

BACA JUGA: Sepucuk Surat yang Tak Pernah Sampai Kepada Kekasih: Aku Rindu!

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya