.webp)
"Aku seharusnya masuk, tapi perasaanku lagi ngga enak deh rin..ada sesuatu yang disembunyikan oleh rudi" suara Mira mendadak menjadi sedih
Akupun memeluk Mira yang mulai menangis dan seperti menahan sesuatu. Akupun mengelus rambut hitam panjangnya yang lembut.
" Anterin aku ke kosan Rudi yuk Rin, dia bilang katanya mau mudik ke Pemalang hari ini tapi kok aku ada yang mengganjal ya" Mira pun sambil mengelap air matanya yang jatuh, mulai sedikit berusaha tegar. Terlihat dari suaranya yang mulai seperti biasanya.
" Ayok, sekalian cari makan siang" jawabku tanpa bertanya lebih dalam.
Selama perjalanan, Mira yang biasanya selalu bercanda kini hening tanpa suara. Aku sengaja menyetel lagu yang biasanya sering kunyanyikan bersama, tetap saja ia diam dan tak terpancing.
" Ayoo..kenapa? Cerita.. nggak biasanya kamu gini?" aku mulai perlahan mengulik perasaannya yang sedikit galau. Aku paham, Mira tipekal wanita yang sensitif dan mudah menangis. Namun, ia bisa mengembalikan rasa kesedihannya dengan cepat tanpa membuat orang-orang resah.
" Rudi berubah sejak dua bulan ini, semenjak dia dipilih menjadi ketua Ospek di kampusnya. Ia jadi susah dihubungi, Setiap ak ke kosnya dia ngga ada rin. Aku telpon dimana, dia hanya menjawab singkat..semalem aku telpon hari ini dia mau mudik" ucapnya.
"Mungkin lagi sibuk ngarahin Mahasiswa baru di kampusnya Mir, sabar aja..trus mau ngapain ke kosannya kalo hari ini dia mudik?" tanyaku.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News