Dear Diary

Sebuah Penantian yang Tidak Sia-Sia

Sebuah Penantian yang Tidak Sia-Sia - GenPI.co
ilustrasi pria dan wanita di sofa. Foto: Elementsenvato

Teman-temanku mengatakan kisahku seperti air mengalir. Namun, faktanya tidak seperti itu.

Ada saat dia tidak ada kabar selama 3 minggu. Aku tidak ingin mengganggunya.

Mungkin dia sibuk dengan kegiatan kampusnya atau apa pun itu. Aku juga tahu diri bukan seseorang yang penting untuknya.

Aku hanya bisa menunggu tanpa mengetahui dia sedang apa, di mana, bahkan kabarnya saja aku tidak tahu.

Aku tidak tahu mengapa intuisiku selalu mengarah kepadanya. Perasaanku masih tetap sama seperti pertama kali kami bertemu.

Sabar. Itu yang kurasakan saat menunggunya kembali. Padahal saat itu aku tidak tahu apakah dia benar akan kembali atau tidak sama sekali.

Pada Februari, tak disangka dia menghubungiku kembali. Namun, kami hanya membicarakan tentang acara kampus.

Aku juga tidak banyak berharap dia kembali seperti saat kami dekat. Cukup berteman saling menyapa saja sudah membuatku senang.  Ternyata takdir berkata lain. Kami makin sering pergi bersama, walaupun hanya pergi ke warung kopi Atau tempat sederhana lainnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya