Kisah Udi Kartoko Mengembangkan Pujon Kidul

Kisah Udi Kartoko Mengembangkan Pujon Kidul - GenPI.co
Kafe Sawah di Desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang. (Foto: Raden Heru /GenPI Riau)

GenPI.co - Petang hampir kelar. Di ufuk barat, semburat senja perlahan memudar. Senyum ramah masyarakat desa wisata Pujon Kidul menyambut kami, Tim GenPI Riau. Suasana desa yang berada di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur itu bukan main asrinya. Ditambah lagi dengan  udara sejuk khas Malang.  Pohon Apel yang tumbuh berjejer di halaman rumah warga adalah pemandangan baru bagi kami. Sebab di Riau kami lebih sering melihat Pohon Sawit yang ditanami masyarakat.

Desa wisata Pujon Kidul memiliki luas 7600 meter persegi. Di sini, pengunjung yang datang bisa belajar bercocok tanam atau melihat langsung cara memerah susu sapi. Tidak ketinggalan, lokasi ber-swafoto yang wajib ada bagi sebuah destinasi wisata jaman now. Di Pujon Kidul, spot instagramable-nya adalah Kafe Sawah. Tempat ini benar-benar ciamik dengan  tanaman bunga yang cantik, kolam dan gazebo yang membuat betah.

Kafe Sawah menjadi daya tarik utama Desa Pujon Kidul.  Tempat itu telah menjadi penggerak utama roda ekonomi masyarakat. Kafe yang berdiri di tengah sawah ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pujon Kidul. Perputaran uang di objek wisata ini tak main-main, mencapai lima milyar tiga ratus lima puluh juta rupiah pada tahun 2017.

Udi Kartoko, Kepala Desa Pujon Kidul menjelaskan, jumlah itu belum ditambah dengan penghasilan dari objek wisata desa yang langsung dikelola masyarakat seperti objek wisata berkuda, penyewaan APV, kuliner, homestay dan beberapa atraksi wisata lainya yang berada di tiga dusun di desa Pujon Kidul. Kalau ditotal seluruhnya, diperkirakan perputaran uang yang ada sebanyak, 10 milyar rupiah dalam 1 tahun terakhir. “Di sini kami mengambil keuntungan paling banyak 20 persen,” cerita Udi.

Kami, anak muda GenPI Riau begitu terkesan mendengar cerita Udi. Seolah mendapat pecutan cambuk agar semakin aktif menggerakkan destinasi-destinasi wisata di Riau. Apalagi mendengar penuturan dari salah seorang seprang yang berperan penting dalam wisata di Pujon Kidul ini. Memang, berkembangnya tempat itu sebagai desa wisata tak lepas dari tangan dingin pria berumur 40 tahun ini. Udi berhasil mengelola wilayahnya menjadi desa wisata terbaik tingkat Asia tenggara (ASEAN).  Bahkan ia pernah meraih pengharagaan sebagai tokoh inspirasi dalam bidang pariwisata dari perusahaan media massa di Jawa timur.

“Desa wisata Pujon Kidul mulai bergeliat sejak tahun 2015 - 2016 dan puncaknya 2017. Hal ini sejalan dengan visi misi Kepala Desa, yang bertujuan mengembangkan sumber daya alam (SDA), ekonomi dan budaya agar menjadi wisata desa. Dari situ muncul kegiatan bersama pemuda membuat atraksi wisata dengana konsep edukasi, selanjutnya secara bergotong royong mempersiapkan tempat untuk berkumpulnya wisatawan,” papar Udi.

Desa Pujon Kidul, lanjut Udi,  didukung melalui Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) yang didukung oleh Kementrian Desa (Kemendes), melalui undang-undang nomor 6 tahun 2104 tentang desa. “Dalam udang-undang itu desa diberi peranan untuk mengelola, menganggarkan, dan membentuk badan usaha milik desa. Badan usaha ini sebagai rohnya untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat sekaligus menggarap potensi yang ada di desa Pujon Kidul, baik itu mengelola mata air, pertanian, kemudian ekonomi desa dan yang lainya. Semuanya menjadi dalam satu kemasan yaitu dengan judul besar Desa Wisata,” tuturnya.

Berbagai kendala juga pernah dialami oleh Kades Pujon Kidul ini.  Pada awalnya banyak masyarakat yang belum benar-benar memahami konsep desa wisata.  Mereka khawatir pengembangan objek desa wisata dapat melunturkan nilai-nilai budaya yang ada. ”Semuanya melalui proses, dengan dinamika yang sangat luar biasa proses itu tetap dijalani. Semua butuh keseriusan dan kesabaran, ketika menjalankan kegiatan itu, kami di Pujon Kidul selalu memberikan pemahaman dan tauladan,” lanjut Udi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya