Dear Diary

Aku Hanya Bisa Memeluknya, Tanpa Memberi Kepastian

Aku Hanya Bisa Memeluknya, Tanpa Memberi Kepastian - GenPI.co
Ilustrasi pria dan wanita pacaran. Foto: ND3000/Elementsenvato

Diam menaungi mereka, lagi. Kepulan asap dari rokok masing-masing yang menjadi juru cerita dalam diam.

“Aku bawa mobil sendiri. Aku harus menjemput saudaraku dulu di tempat kakek neneknya,” Fanny memecah kesunyian.

“Kita pulang sekarang saja kalau begitu. Ini sudah terlalu sore,” ujar Tony, beranjak setelah meletakkan puntung rokok sekenanya di asbak yang terletak di meja teras bawah mereka.

“Really, you never think how this situation will be?” gumam Fanny sekali lagi.

Dia beranjak, tetapi pandangan matanya masih pada lembah kebun teh yang sedang indah ditimpa cahaya senja.

Fanny membuang napas. Menutup jendela di depan mereka, lalu memeluk Tony erat.

“Aku tak mampu kalau harus menjanjikanmu dunia yang lebih besar dari dunia kecil yang kita miliki sekarang ini. Jika kita bisa sama-sama merasakan bahagia meski dengan keadaan seperti ini, kenapa kau harus terus-terusan terbebani dengan pikiran itu?” bisik Tony, mengusap punggung Fanny.

BACA JUGA: Dekat dengan Mama Raffi Ahmad, Sule: Tuhan Sudah Menetapkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya