GenPI.co 
GenPI.co - Menjadi seniman sering dianggap remeh bagi kalangan konservatif. Namun, anggapan itu bisa dipatahkan oleh milenial berprestasi bernama Naufal Abshar. Seniman lukis asal Bandung itu bisa membuktikan karyanya dikenal luas hingga dunia Internasional.
Berkat bakat corat-coret yang telah diasah sejak kecil, pria tampan kelahiran 13 Juli 1993 ini makin konsisten pada bidang seni lukis. Sang Ibu yang jeli melihat potensi anak turut melaminating hasil karya Naufal dan dijadikan taplak meja.
BACA JUGA: Dipenjara 37 Tahun, Lalu Bersinar di America's Got Talent 2020
Meski sempat menuai cibiran dari bangku sekolah, ia tetap ngotot ingin berada di bidang seni lukis. Hingga ia melanjutkan pendidikannya di LASALLE College of the Arts dan Goldsmith University di London.
“Biasanya kan seniman itu rambutnya gondrong, aneh dan ada banyak stereotip lainnya. Jadi mereka takut, tapi ini sesuatu yang aku ingin lakukan dari hati aku sendiri,” ujar Naufal dalam keterangan resmi.
Selepas lulus kuliah, ia kembali ke Tanah Air. Ia terus berusaha memasarkan karya-karya kontemporernya. Hingga pada Februari 2017, ia sukses mengadakan pameran solo di Art Porters, sebuah galeri seni di Singapura, dengan membawa tema “Is This Fate?”. Dia bekerja sama dengan seorang kurator dari Israel untuk pamerannya itu.
Pada Oktober 2017, karya-karya Naufal juga hadir di World Trade Centre Jakarta dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Singapura. Salah satu karyanya yang menarik perhatian berjudul Merlion, sosok singa yang merupakan simbol Singapura.
BACA JUGA: Kecerdasan & Kerja Keras Bikin 5 Zodiak ini Banyak Uang
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
