DEAR DIARY

Tak Aku Sangka, Serendah Itukah Dia?

Tak Aku Sangka, Serendah Itukah Dia? - GenPI.co
Ilustrasi (foto: pixabay)

Entah kenapa pada akhirnya aku mau memaafkannya, padahal hingga hari ini aku merasa jijik. 

Kemudian dia datang ke rumah, ia membelikanku sekotak piza dan memohon maaf kepadaku.

Aku tetap saja marah, merasa tidak terima, merasa harga diri diinjak-injak dengan ulahnya. Akhirnya ia meminta maaf sambil meneteskan air matanya. Ia berjanji tidak akan mengulanginya.

Karena merasa kasihan kepadanya, aku terima permintaan maaf Candra dengan satu syarat.

"Pokoknya kalau kamu melakukan kesalahan yang menurutku tidak bisa dimaafkan lagi, kita benar-benar putus! Tanpa ada kata lagi, mengerti kamu?," kataku.

"Aku janji dan janji ini bisa kamu pegang, aku enggak akan bertingkah bodoh lagi, apalagi hal yang menyakiti kamu, yang. Aku minta maaf, ya," ujar Candra sambil meneteskan air mata.

Setelah itu aku kembali akur dengannya. Meski kejadian itu tidak bisa aku lupakan. 

Semoga saja tidak ada lagi rasa kecewa yang di buat olehnya lagi. Aku sedang merasa semua pria sama saja, mereka tidak ada yang setia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya