Ragamu Telah Pergi, Kenanganmu Selamanya Di Hati

Ragamu Telah Pergi, Kenanganmu Selamanya Di Hati - GenPI.co
Ilustrasi: meratapi kesedihan yang mendalam (by pinterest)

Caranya berucap juga seru, intonasinya indah. Dia pribadi yang menyenangkan, aku suka.

Sendu senja mulai menjelang, aku rasa sudah saatnya aku pamit untuk pulang ke rumah. 

Doni hanya mengangguk tanda mengizinkan. Padahal aku sangat ingin dia menahanku, setidaknya meninggalkan kesan bahwa dia tak ingin aku lekas pergi. 

“Biar aku antar,” kata Doni.

Ah, rasanya saat itu aku ingin teriak bahagia. Cuma satu kalimat tapi hatiku dia buat kiamat. 

Di motor, Doni terlihat berbeda dia jadi banyak bicara dan saat itu aku tahu bahwa aku jatuh cinta. Motor Doni tiba di rumahku saat waktu menunjukan pukul lima sore.

Setiap malam minggu kami selalu menyempatkan diri untuk saling bertemu.

Uniknya setiap kali kami keluar, tujuan kami hanya cafe itu, cafe yang sama tempat kami pertama kali pertemu. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya