Cintaku Hanyut Tersapu Ombak Besar, Aku Menyesal!

Cintaku Hanyut Tersapu Ombak Besar, Aku Menyesal! - GenPI.co
ilustrasi: Cintaku Hanyut Tersapu Ombak Besar, Aku Menyesal! ( foto: pinterest)

Fira kaget tersentak dan terpaksa berteriak “Aaaa!!” suara Fira terpekik dan menjingkat dari kasur itu. 

Fira melihat seluruh ruangan nanar, kosong. Dia memegangi perutnya yang mendadak menjadi kecil seperti semula. 

Ia memanggil-manggil Hanum dengan suara yang lantang. Tapi tiada hasil. Ia berlari menuju ruang makan dengan tergopoh-gopoh dan berdoa jika semua itu bukan mimpi.

Fira hanya bisa menggigit bibir melihat Hanum tidak ada dalam ruangan itu, Fira terduduk menyibak, jatuh, sedih, kecewa, tercampur aduk.

“TUHAANN jika kau tidak ingin memudahkan jalanku untuk bahagia bersamanya! Aku rela kau renggut saja dia dan aku! Serta anak-anakku yang akan kau turunkan esok pertemukan kami dalam surgamu saja!! Ambil semua! AMBILL!” Fira menangis sejadi-jadinya.

Benar saja, besoknya terjadi insiden di kapal Hanum. Tetua yang tau kabar ini langsung saja berlari tergopoh-gopoh ke rumah Fira, tapi sayang Fira sudah tergantung di ruang makan tersebut. Dan tetua melihat secarik kertas bertuliskan, “Aku pergi dulu sayang, aku selalu merindukanmu,"

Rindu yang tak berujung ini kepadamu bagaikan ombak di lautan yang selalu mengusap pipimu lembut. 

Aku tidak apa, jangan pikirkan aku, aku hanyalah sebuah dermaga di hidupmu. Kalau sudah tidak kuat pulanglah, aku selalu menunggu. Karena sebuah dermaga adalah tempat terakhirmu bersandar.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya