DEAR DIARY

Maaf Vega, Cintamu Tak Bisa Aku Balas

Maaf Vega, Cintamu Tak Bisa Aku Balas - GenPI.co
Ilustrasi (foto: Freepik)

Jefri melamarku di sebuah kafe yang terletak di atas gedung di saat senja tiba. Bersamaan dengan itu, band di kafe tersebut melantunkan lagu kesukaanku. Begitu romantis. 

Tidak ada alasan aku menolak lamaran Jefri, seorang pria yang dewasa dan lembut hatinya. Vega tahu, tentang lamaran ini, karena aku cerita dengannya dengan menggebu-nggebu. 

Aku meluapkan rasa bahagia dengannya. Dia pun memberikan selamat sembari memelukku. Pelukan sebatas persahabatan. 

Setelah mengenal Jefri selama 10 bulan, kami pun memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. 

Meski aku sekarang sudah memiliki Jefri, tidak mengurangi intensitas aku bertemu dengan Vega. Bahkan tidak mengurangi caraku mengadu dengan Vega, kami masih sering pergi ke mal berdua dan nonton bioskop secara maraton. 

Khusus untuk nonton bioskop secara maraton ini hanya bisa aku lakukan dengan Vega, karena kami memang punya kesenangan yang sama dan genre film yang sama. 

Sehari, kami bisa menghabiskan waktu di studio bioskop sampai malam. 

Kalau sudah begini, dunia seolah menjadi milik kami. Bahkan, Jefri pun tidak bisa mengganggunya. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya