Terpisah Jarak, Aku Rela Bertahan Demi Halalkan Dia

Terpisah Jarak, Aku Rela Bertahan Demi Halalkan Dia - GenPI.co
Ilustrasi lelaki sedih karena LDR. Foto: Freepik

Kadang kala kami terhambat dengan baterai yang habis atau kuota yang menipis. Kadang juga terhambat oleh kebutuhan sehari-hari seperti makan dan mandi. 

Namun, detik telepon tak pernah berhenti, ia selalu setia menungguku untuk hadir dan menyapanya kembali.

Kami juga membiasakan diri untuk memberikan hadiah satu sama lain. Bukan untuk bergaya atau pamer semata, tapi kami butuh sesuatu yang cukup berharga untuk disimpan dan dibawa. 

Mulai dari saling membelikan kaos, perhiasan, atau hanya sekedar kartu ucapan berisi kata-kata pujian jika aku belum gajian.

BACA JUGAHasratku Terpuaskan, Mendua Ternyata Cukup Indah

Namun, kami selalu berusaha untuk berkompromi, dan ia selalu mengerti. Betapa sulitnya menjalani hubungan ini, betapa sulitnya pergi ke mall sendiri. 

Karena pertemuan, canda, tawa yang biasa dilakukan ketika bertemu, kali ini tidak akan semudah itu.

Aku akan selalu menunggu, saat-saat menyenangkan kala kupeluk dirimu, kala kuremas genggaman tanganmu. Kini hanya alat telekomunikasi yang bisa memecah jarak dan waktu.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya