Terpisah Jarak, Aku Rela Bertahan Demi Halalkan Dia

Terpisah Jarak, Aku Rela Bertahan Demi Halalkan Dia - GenPI.co
Ilustrasi lelaki sedih karena LDR. Foto: Freepik

GenPI.co - Sulit rasanya menjalani Long Distance Relationship (LDR), banyak sekali jalan terjal yang kutempuh demi menjalani cinta tanpa sentuhan ini. 

Walaupun aku tahu, bukan aku satu satunya yang mengalami hal ini, namun rasa rindu nyatanya lebih tajam menusuk kala memori bersamanya mulai kembali.

BACA JUGAKarena Aku Tak Romantis, Mike Tega Mendua di Belakangku

Kuingat sentuhannya yang menggoda kian hangat memeluk pilunya hatiku. Kuingat wajah sendu, saat ia kutinggalkan di stasiun Yogyakarta untuk menemaniku pulang ke kota asalku. 

Saat itu, gelapnya malam membutakan mataku. Bukan karena terangnya bulan, namun genangan air di kelopak mataku yang tersorot pijaran lampu jalan.

Aku sadar, tidak sedikit dari para pejuang LDR yang kusut memikirkan bagaimana cara untuk bertemu. Namun, tantangan ini melatihku untuk tetap setia dan sabar. 

Tak pernah sekalipun kutinggalkan hpku bahkan untuk sekedar beranjak ke toilet.

Tak kunjung bosan pula aku menjalani kebiasaan untuk menghubunginya saat berangkat atau pulang dari kantor. 
Sebab, selain komunikasi apalagi yang kamu miliki? Meski berat, berkomunikasi secara intens juga kadang mencapai batasan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya