
"Sistem kerja shift 8 jam, tapi karena memakai APD maka harus bersiap satu jam sebelumnya. Selama bertugas juga tidak boleh membuka APD jadi tidak boleh buang air dan terpaksa puasa,” jelasnya.
Meski termasuk dokter muda dan dari daerah, Farin merasa aman dan nyaman selama melayani pasien. Ia juga tidak merasa berjarak dengan tenaga medis dan kesehatan lainnya.
“Di sini semuanya satu misi untuk menangani COVID-19 jadi semuanya disiplin. Beda dengan di luar, masih ada yang cuek dengan protokol kesehatan,” jelasnya.
Dalam menjalankan tugasnya, Farin juga menemukan sejumlah tantangan, utamanya dari para pasien yang dirawatnya. Terlebih Farin bertugas untuk menangani pasien yang masuk kategori bergejala berat.
“Agak tertekan ketika menghadapi pasien yang ngeyel karena tidak nyaman dalam perawatan. Kadang mereka sering melepas selang oksigen padahal mereka sangat perlu hanya mereka merasa tidak nyaman,” ujarnya.
Bila menemukan pasien-pasien seperti itu, Farin mengaku akan melakukan pendekatan secara psikologis. Ia berusaha memahami para pasien banyak tertekan karena tidak ditemani oleh keluarga.
BACA JUGA: Terbukti Aman, Vaksin Covid-19 Sinopharm Siap Dipasarkan
“Salah satu pengalaman tidak terlupakan menyaksikan bagaimana proses pasien yang satu bulan dirawat dengan gejala parah sekali hingga akhirnya bisa sembuh dan dinyatakan negatif dan diijinkan pulang,” ujarnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News