Dia Pernah Singgah, Lalu Pergi Tinggalkan Luka dan Darah

Dia Pernah Singgah, Lalu Pergi Tinggalkan Luka dan Darah - GenPI.co
Ilustrasi: Freepik

GenPI.co - Saat itu, dering telepon berbunyi dari seseorang yang pernah kumiliki dengan tanda hati di samping namanya terpampang di atas layar handphoneku.

Kukira ia telah menghilang, melebur, atau menguap menjadi asap. Kini ia mencoba menghubungiku setelah sekian lama. Setelah memberikanku secercah harapan akan masa laluku yang pernah suram.

BACA JUGATak Dapat Gadis, Janda Pun Jadi

Kubiarkan ia berdering, tak kuhiraukan suara-suara yang berdengung kencang melewati syaraf telingaku. Sebab ia telah mengecewakanku, hanya demi seseorang yang berada di sisinya saat ini. 

Mungkin ia yang merindu? Atau itu hanya imajinasiku?

Kedua kalinya dering telepon ini kian mengganggu, membuatku waras dan mengingat sesuatu. Dulu ia berjanji akan membawaku bersamanya kala lampu hotel meredup dan seisi ruangan menjadi gelap. 

Ia berjanji akan meminang kala helaan nafasnya berhembus di samping telinga kecilku. Namun, ketika pagi tiba ia pulang dan menghilang. Tak pernah kembali lagi dan menyisakan darah dagingnya di dalam tubuhku.

Kala itu dunia menjadi sesuram neraka. Kutelan beberapa butir obat yang disarankan kerabat. Tapi nyatanya tak berhasil, ia tumbuh menjadi janin atas janji busuk yang telah ia ingkari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya