Membayangkan rencananya saja sudah membuatku tersenyum penuh semangat.
Aku pun segera berlari menuju halaman belakang, tapi aku tak menemukannya di ayunan.
Karena kebingungan, aku berteriak memanggil namanya. Mencarinya sambil berkeliling rumah kami.
Aku terus memanggil namanya, sembari mengajaknya untuk keluar jalan-jalan dalam rangka merayakan ulang tahun pernikahan kami. Tapi yang kutemui hanya kamar, lorong, dan kursi kosong.
BACA JUGA: Pesona Janda Beranak Dua Telah Butakan Akal Sehatku
Tiba-tiba ada suara memanggil namaku dari belakang. Itu ibuku dan mukanya terlihat sedih.
Dia langsung memeluk dan mengelus kepalaku.
"Tak apa, nak. Sudah, relakan kepergiannya, ya. Jangan dicari lagi. Dia sudah tenang, kok,” katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News