Terancam Hilang, Kampung Bersejarah di Semarang Harus Dipertahankan

Terancam Hilang, Kampung Bersejarah di Semarang Harus Dipertahankan - GenPI.co
Wisatawan peserta tur keliling Kampung Sekayu berfoto dalam sebuah sesi. (Foto: gus Wahid United)

GenPI.co - Pemkot Semarang harus memiliki komitmen untuk mempertahankan keberadaan kampung-kampung bersejarah di kota ini. Sejumlah kampong tua yang memiliki sejarah erat dengan Semarang diketahui telah hilang.

Di antaranya Kampung Jayengjatan di Jalan Gajahmada, Kampung Basahan, Kampung Morojayan, Petroos, Mijen dan beberapa kampung lain. Saat ini, Kampung Sekayu yang bersebelahan dengan pusat pemerintahan yakni Balaikota Semarang, juga terancam hilang terdesak oleh pembangunan gedung pencakar langit.

“Letaknya bersebelahan dengan Balaikota, apalagi ini memang kampung tua yang dimungkinkan menjadi pusat pemerintahan di zaman dulu meski belum ditemukan bukti otentik seperti bekas kerajaan dan sebagainya,” terang pengamat sejarah Kota Semarang Hartono.

Lebih dari itu, Sekayu juga menjadi ide penulisan novelis besar NH Dini. Jika kampung ini tergusur, generasi muda tidak akan dapat lagi menelusur jejak sejarah.

NH Dini juga dibesarkan di Kampung Sekayu. Selain itu, di kampung ini juga masih dapat ditemukan bentuk-bentuk bangunan tradisional yang dipengaruhi masa kerajaan Islam, hingga kolonial.

Menurutnya, Semarang memiliki kampung-kampung lama bersejarah yang harus dipertahankan. Kampung sejarah itu ada di sepanjang Kali Semarang dan Jalan Mataram. Meski banyak yang sudah hilang, dirinya masih berharap Pemkot Semarang melakukan revitalisasi kampung-kampung bersejarah ini karena mereka memiliki peran dalam terbentuknya kota ini.

"Kami menyayangkan, banyak kelurahan lama yang memiliki sejarah panjang sudah hilang dari peta Kota Semarang. Seperti Kelurahan Bergota kini sudah jadi Kelurahan Randusari, Lemah Gempal jadi Kelurahan Barusari. Bahkan Kelurahan Melayu Darat yang di sana dulu ada sosok terkenal Kiai Darat, kini berubah nama jadi Kelurahan Dadapsari. Jangan sampai Kampung Sekayu ini juga hilang dari peta Kota Semarang karena terdesak pembangunan," tegasnya.

Sekretaris Bappeda Kota Semarang M Farchan berharap pejabat Pemkot berkomitmen mempertahankan Kampung Sekayu. Kampung yang berbatasan langsung dengan Kali Semarang dan Jalan Pemuda ini, menurutnya memiliki sejarah panjang yang harus tetap dipertahankan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya