Ini Alasan Cak Lontong Selalu Bilang Salam Lemper

Ini Alasan Cak Lontong Selalu Bilang Salam Lemper - GenPI.co
Lemper, kudapan bertekstur yang punya filosofi mendalam. (Foto:resepkoki.id)

GenPI.co - Sebagian besar masyarakat Indonesia tahu dengan lemper. Ini memang kudapan khas Jawa Tengah. Namun makanan ini juga mudah ditemukan di wilayah lain di Indonesia.

Rupanya, makanan yang bertekstur lengket lantaran berbahan ketan dan isian daging ayam ini bukan sekadar jajanan biasa. Ada filosofi yang mendalam di baliknya. 

Masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah menganggap lemper sebagai simbol persaudaraan. Karakternya yang  lengket dimaknai sebagai persaudaraan manusia yang saling menyatu. Selain itu lengketnya tekstur lemper juga dianggap mendatangkan rezeki bagi orang yang memakannya.

Jadi, masuk akal jika komedian Cak Lontong kerap bilang “salam lemper”. Bisa jadi yang dimaksudkannya adalah “salam persaudaraan”, sesuai filosofi lemper itu sendiri. Bukan sekadar lucu-lucuan, rupanya.

Lemper awalnya tidak berisi potongan daging ayam, sapi, atau ikan. Itu karena zaman dulu daging harganya cukup mahal. Pada zaman dahulu, lemper diisi dengan kelapa muda yang dimasak seperti abon atau serundeng yang harganya relatif lebih murah. 

Selain itu, pada zaman dahulu lemper dimasak dengan cara dikukus. Namun saat ini, banyak yanag memasak lemper dengan cara dibakar agar aromanya  lebih harum. Bungkusnya juga tidak selalu menggunakan daun pisang, tetapi ada juga yang menggunakan plastik. 

Lemper yang disantap sebagai pengganjal perut biasanya dijumpai dalam kotakan makanan ringan, bersama makanan tradisional lainnya. Makanan ini juga banyak di jual di pasar atau di toko kue dengna harga yang relatif murah.

Salam lemper!

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya