Liputan Khusus

Indonesia Darurat Literasi?

Indonesia Darurat Literasi? - GenPI.co
Minat membaca orang Indonesia termasuk yang terendah di dunia.

GenPI.co – Membaca  menambah ilmu pengetahuan. Membaca membuat seseorang lebih cerdas. Namun sejak tren teknologi digital mengambil alih, minat baca pun menjadi luntur. Terutama di kalangan millennial Indonesia.

Menurut survei yang dilakukan UNESCO tahun 2016, Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara di dunia pada level literasi baca.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Programme for International Student Assessment (PISA) di tahun sebelumnya. Hasil survei lembaga ini juga menunjukkan minat literasi yang kurang di Indonesia. Rangking yang diraih negara ini adalah 62 dari 70  negara yang disurvei. 

Baca juga: Apa itu Literasi? Yuk Pahami Bersama 

Menanggapi hasil survey ini, Prof. Rhenald Kasali, PhD, Guru Besar Universitas Indonesia (UI), mengatakan survei tersebut masih tergolong angka rata-rata keseluruhan. Pasalnya pada beberapa wilayah di luar pulau Jawa, kecenderungan membaca masyarakat masih sangat rendah. Hal itu disebabkan di antaranya karena minimnya infrastuktur dan SDM.

“Indonesia ini sangat luas dari ujung barat hingga ujung timur. Kalau di Jawa literasinya tidak serendah itu. Mungkin bila kita mengambil di Jawa, bisa sja kita lebih tinggi dari Vietnam atau Myanmar,” ungkap Rhenald saat berbicang dengan GenPI.co, Jumat (12/4).

Ia menjelaskan Indonesia sangat bisa mengejar ketertinggalan itu, apabila para stakeholder bisa bersinergis melakukan pemerataan fasilitas. Ia mencontohkan beberapa daerah terpencil di Indonesia Timur masih belum memiliki insfrasturuktur yang memadai. Baru setelah adanya program dana desa dan pengentasan kemiskinan, perlahan kemampuan literasi anak-anak mulai bangkit.

Indonesia Darurat Literasi?Prof. Rhenald Kasali, PhD, Guru Besar Universitas Indonesia (UI). (Foto: Gramedia.com)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya