Yuk, Nulis Kaligrafi Huruf Jawa Di Festival Aksara Jawa Lontar

Yuk, Nulis Kaligrafi Huruf Jawa Di Festival Aksara Jawa Lontar - GenPI.co
Ilustrasi kaligrafi aksara Jawa (Sumber: Jogjapost)

Genpi.co -- Traveler, mungkin sebagian dari kamu sudah mengetahui seperti apa tulisan kaligrafi huruf Jawa atau biasa disebut aksara Jawa. Jika lupa atau belum tahu, saatnya kenalan dengan aksara Jawa yang bisa kamu temukan di Festival Aksara Jawa Lontar 2019. Pasalnya, di tengah gempuran zaman saat ini, aksara Jawa kian tak diminati untuk dikenal.

Pesatnya perkembangan teknologi, arus informasi dan komunikasi saat ini mempengaruhi pola penggunaan bahasa dan aksara di kalangan generasi milenial. Badan Bahasa mencatat 11 bahasa daerah di Indonesia telah punah, 19 bahasa daerah terancam punah dan 2 bahasa daerah termasuk kategori kritis. Bahkan UNESCO mengungkap bahwa bahasa daerah di Indonesia mengalami kepunahan dalam setiap 15 hari sekali.

Bernadi S Dangin, Ketua Pokdarwis Setopuro Sekaligus ketua Festival Aksara Jawa Lontar 2019 menuturkan, Selain bahasa, aksara nusantara juga mengalami hal yang sama, bahkan lebih mengkhawatirkan lagi. Penggunaan Aksara Jawa dalam kehidupan sehari-hari semakin ditinggalkan.

Kajian dan penggunaan akaara Jawa hanya sebatas dalam hal keperluan penulisan dan penelitian akademis.

Bagi generasi milenial, aksara Jawa menjadi sesuatu yang aneh dan asing meski itu adalah origin nusantara. Berkenaan dengan hal itu, Kelompok Sadar Wisata Setopuro Desa Gunungsari, kec. Madiun, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, akan menyelenggarakan sebuah Festival yang mengangkat kembali "cita rasa" aksara Jawa untuk dicicipi para generasi milenial. Festival ini akan berlangsung pada hari Jum'at, Sabtu dan Minggu tanggal 19, 20 dan 21 April 2019.

Hari pertama dibuka dengan perlombaan Penjor antar RT di wilayah desa Gunungsari, dilanjutkan dengan pembukaan festival pada sore hari. Di pembukaan festival akan dipentaskan kesenian asli kab. Madiun, yaitu Dongkrek. Malam harinya akan digelar dialog budaya yang menukil sejarah Madiun dengan Nara sumber Aji Prasetyo (komikus, budayawan, seniman, Lesbumi NU Malang), posisi bahasa daerah di era budaya milenial oleh Gus Ibnu Huda (kyai muda milenial, ketua Lesbumi NU kab. Madiun) dan manuskrip-manuskrip kuno Madiun oleh Ghis Nggar (dosen, peneliti manuskrip Jawa).

Hari kedua festival akan diselenggarakan Workshop Aksara Jawa Lontar. Peserta workshop akan belajar membaca dan menulis dalam aksara Jawa dan mengukir ke media daun Lontar. Setelah workshop akan dilanjutkan dengan tour wisata budaya di Desa Gunungsari dan bazaar makanan tradisional di area Pasar Pundensari. Malam harinya akan ditutup dengan gelar seni budaya dan orkes keroncong multi genre.

Hari ketiga festival, dimulai pagi hari dengan senam pagi, permainan tradisional dan sayembara sesanti bahasa Jawa dalam aksara Jawa berlokasi di Pasar Destinasi Digital Pundensari. Siang harinya, festival akan ditutup dengan kenduri jajan pasar, sebuah tradisi khas dari desa Gunungsari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya