Sri menceritakan pengalaman sebagai driver lebih menantang, apalagi menjadi pengemudi Trans Semarang.
"Di Semarang jalur BRT masih menjadi satu dengan angkutan kota (angkot), kendaraan umum dan kendaraan pribadi. Sehingga dibutuhkan kejelian, kewaspadaan, konsentrasi dan kesabaran yang tinggi," terangnya.
Terkait dengan kendala atau hambatan menjadi driver Trans Semarang, Sri menuturkan saat ban bocor atau saat kopling nyeplus (transisi).
Saat ditanya apakah keluarga tidak keberatan dengan pekerjaaannya, ia mengungkapkan jika keluarga sangat mendukung.
"Keluarga sangat support dan mendukung pekerjaan saya. Bahkan anak saya yang saat ini kuliah di Universitas Gajahmada, sangat bangga," pungkasnya. Ayo, teladani semangat tangguh Kartini ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News