GenPI.co 
GenPI.co — Kunci kebahagian hidup seseorang dilihat dari bahagia atau tidaknya pasangan Anda. Jika Traveler pernah mendengar ungkapan ‘kunci kebahagian keluarga ada si istri” maka ketahuilah, hal itu sekarang didukung oleh sains. Kabar baiknya adalah, bukan hanya istri yang harus dibuat bahagia, tapi lebih luas, yang harus dibuat bahagia adalah pasangan hidup, bisa istri, bisa juga suami.
Penelitian yang mendalam dan berjangka panjang membuktikan, memiliki pasangan yang menyedihkan menyebabkan orang menjadi lebih tidak aktif dan membuat mereka merasa tertekan berat.
Kelompok psikologis dari Universitas Tilburg di Belanda telah menerbitkan hasil penelitian mereka yang diberi judul ‘Memiliki Pasangan yang Bahagia dihubungkan dengan resiko kematian yang lebih rendah yang dapat dijangkau di laman sagepub.com. Hasilnya menunjukkan bahwa saat seseorang sedang tidak aktif atau tertekan berat mereka cenderung untuk menularkannya kepada orang terdekat mereka, dalam hal ini pasangan hidup.
Penelitian ini dilakukan di Amerika Serikat dengan mengkaji data dari 4.4 pasangan, baik menikah atau tidak, yang secara rutin selama delapan tahun melaporkan kesehatan, kebahagiaan, dan faktor lainnya yang ada pada diri mereka. Setelah masa delapan tahun, 16% dari responden meninggal dunia. Alasan kematiannya beragam, mulai dari usia tua, kurang sejahtera, dan kurang berolahraga, namun besar juga pengaruhnya adalah mereka yang melaporkan bahwa kepuasan hubungan mereka lebih rendah dari yang diharapkan.
“kepuasan hidup pasangan berhubungan dengan kematian, tanpa peduli karakter demografi dan sosioekonomi masing-masing individu, atau status kesehatan fisik mereka.” Ujar penulis penelitian Olga Stavrova.
Nah traveler, jangan hanya membahagiakan diri sendiri, namun bahagiakan juga pasangan kamu. Salah satunya dengan cara traveling bareng misalnya, yuk!
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
