September Ceria, Yuk Kampanye Jalan Hijau Alias Ayo Jalan Kaki

September Ceria, Yuk Kampanye Jalan Hijau Alias Ayo Jalan Kaki - GenPI.co
Sejumlah warga DKI Jakarta melakukan Kampanye Jalan Hijau dengan tagline Jalanin Aja (Sumber foto: GenPI.co)

GenPI.co - Baru-baru ini Jakarta mendapat predikat kualitas udara terburuk di dunia, sehingga hal ini lah yang membulatkan sebagian stakeholder untuk melakukan kampanye jalan hijau di awal September.

Terlihat, Minggu pagi ini (1/9), ribuan warga DKI bersemangat memadati area Car Free Day (CFD) Sudirman Jakarta untuk mengikuti Kampanye Jalan Hijau. Kampanye dimulai pukul 06.10 WIB dengan kegiatan berjalan kaki dari Stasiun MRT Dukuh Atas dan berakhir di Bundaran HI.

Kegiatan yang digagas oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan bersama Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI merupakan Puncak Kampanye Jalan Hijau yang telah dilakukan pada tanggal 19 – 22 Agustus 2019.

Kegiatan Kampanye Jalan Hijau bertujuan mendorong kesadaran masyarakat semaksimal mungkin untuk berpindah dari kendaraan (bermotor) pribadi ke angkutan umum massal dan berjalan kaki dalam aktivitas bertransportasi sehari-hari, sehingga kondisi jalanan perkotaan akan semakin menjadi ramah lingkungan (hijau).

September Ceria, Yuk Kampanye Jalan Hijau Alias Ayo Jalan KakiSejumlah warga DKI Jakarta melakukan Kampanye Jalan Hijau dengan tagline Jalanin Aja (Sumber foto: GenPI.co)

“Kondisi jalanan yang semakin ramah lingkungan akan memberikan dampak positif baik bagi kesehatan individu maupun masyarakat secara umum,” ujar Budi Rahardjo, Pembina Tk 1. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dalam siaran pers.

Menurut Budi, setidaknya ada 2 isu yang melatarbelakangi sinergi BPTJ Kemenhub dan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes untuk melaksanakan kegiatan Kampanye Jalan Hija uini. Isu pertama yaitu isu transportasi dimana kenyataan menunjukkan di Jabodetabek kemacetan lalu-lintas menjadi semakin parah akibat tingginya penggunaan kendaraan pribadi dibanding angkutan umum massal. 

Data menunjukkan pada tahun 2016 jumlah pergerakan (mobilitas) manusia di Jabodetabek tercatat lebih kurang 50 juta pergerakan/hari, Namun data terakhir menunjukkan jumlah pergerakan manusia di Jabodetabek sudah meningkat drastis menjadi 88 juta pergerakan/hari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya