Status Merapi Waspada, Warga Beraktivitas Seperti Biasa

Status Merapi Waspada, Warga Beraktivitas Seperti Biasa - GenPI.co
Gunung Merapi

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengumumkan bahwa luncuran guguran lava terekam semakin jauh hingga satu kilometer dengan amplitudo guguran lava itu mencapai 71 milimeter. Beberapa hari sebelumnya, guguran lava di gunung yang ada di Kabuoaten Sleman, DIY tersebut hanya mencapai 300 meter menuju arah Kali Gendol atau ke arah tenggara.

“Pada tanggal 21 Desember 2018 pukul 12:21 WIB telah terjadi guguran lava ke hulu Kali Gendol dengan durasi 129 detik dan jarak luncur diperkirakan sejauh satu kilometer berdasarkan durasi data seismik,” kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida di Yogyakarta, kemarin.

Baca juga: Aktivitas Erupsi Merapi Tak Surutkan Minat Wisatawan

Menurut catatan Badan Geologi, pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi saat ini, yaitu 2.000 meter kubik, masih tergolong dalam kategori rendah. Status gunung api aktif itu pun masih pada level II atau waspada.

Level gunung api aktif terbagi mulai dari level I hingga level IV. Level I artinya kondisi normal. Aktivitas gunung tidak ada perubahan secara signifikan. Pada level ini tidak ada perubahan aktivitas secara visual, seismik, dan kejadian vulkanik.

Level berikutnya adalah Level II atau waspada, ketika aktivitas gunung semakin meningkat. Level waspada menandakan terjadi aktivitas magmatik, tektonik atau hidrotermal. Pada level ini diperkirakan belum terjadi erupsi dalam jangka waktu tertentu.

Pada level III atau siaga, terjadu peningkatan seismik yang didukung dengan pemantauan vulkanik serta terlihat jelas perubahan baik secara visual maupun perubahan aktivitas kawah. Kondisi itu akan diikuti dengan letusan. Jika peningkatan aktivitas gunung api terus berlanjut, maka kemungkinan erupsi besar terjadi dalam waktu tidak lama.

Sedangkan level paling tinggi atau level IV adalah awas. Status awas menandakan gunung berapi segera atau sedang meletus atau pada keadaan kritis yang dapat menimbulkan bencana. Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan uap serta letusan berpeluang terjadi dalam waktu lebih kurang 24 jam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya