Pasalnya ini bukan kali pertama JAXA mendapatkan serangan siber, karena sebelumnya pernah terjadi di tahun 2016-2017 dengan pelaku yang sama.
BACA JUGA: Duterte Ngamuk Disebut Lembek, Tantang China Langsung
"Keterlibatan Tentara Pembebasan Rakyat China sangat mungkin terjadi," tegas Kato, dilansir dari channelnewsasia.
Walaupun mendapatkan serangan siber, data dari JAXA maupun perusahaan Jepang lainnya dikabarkan tidak ditemukan adanya kebocoran data aktual.(*)
Video viral hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News