Jeritan India Tak Berdaya Dihajar Gelombang Kedua Virus Corona

Jeritan India Tak Berdaya Dihajar Gelombang Kedua Virus Corona - GenPI.co
Tenaga kesehatan dan kerabat membawa jenazah seorang pria, yang meninggal dunia akibat penyakit Covid-19 dari ambulans ke krematorium di New Delhi, India, Jumat (13/11/2020). Foto: Reuters.

GenPI.co - Acara di Kumbh Mela, atau festival kendi, sebuah ziarah Hindu utama di India diduga menjadi biang virus corona di negara tersebut melonjak tajam.

Diketahui, gelombang kedua virus corona dimulai di India pada awal April, dan jutaan umat Hindu berkumpul di Haridwar, kota Himalaya di negara bagian Uttarakhand, untuk berenang di Sungai Gangga.

BACA JUGA: Amerika Serikat: Xinjiang di China Jadi Penjara Muslim Uighur

Ketika para bakta kembali ke rumah dengan bus dan kereta yang padat, mereka menyebarkan infeksi di desa dan kota, mendorong pejabat di beberapa negara bagian untuk melacak dan mengarantina mereka.

Tetapi banyak yang tidak muncul untuk tes virus corona, meskipun para pejabat membuat pengumuman publik yang mendesak umat untuk melapor dan diperiksa.

Seorang pejabat di ibu kota Madhya Pradesh, Bhopal, mengatakan bahwa 83 orang dari Gyaraspur dan desa-desa sekitarnya telah pergi ke Kumbh dan hanya 61 yang hadir untuk tes sementara sisanya diduga bersembunyi.

"Enam puluh dari 61 dinyatakan positif mengidap virus itu," ujar dia dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (15/5/2021).
 
Hasil dari Gyaraspur mengirimkan tanda bahaya di negara bagian India tengah karena pejabat kesehatan merasa bahwa jika kasus positif tidak terlacak, mereka dapat berubah menjadi penyebar super virus.

Banyak tokoh terkemuka termasuk mantan menteri utama negara bagian Uttar Pradesh Akhilesh Yadav, mantan Raja Nepal Gyanendra Bir Bikram Shah dan Ratu Komal Rajya Laxmi Devi Shah, dan komposer Bollywood Shravan Rathod dinyatakan positif setelah mereka menghadiri Kumbh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya