Pengakuan Malak Mattar, seorang seniman Palestina yang bermukim di Turki juga sama. Dia kembali ke Gaza sebelum Ramadan.
Dan perasaannya saat kembali ke Gaza benar-benar teriris-iris. “Target serangan adalah bangunan tempat tinggal,” tuturnya kepada Al Jazeera.
Dibanding tiga serangan sebelumnya, Mattar menyebut serangan kali ini jauh lebih mengerikan.
“Saya selamat dari perang 2008, 2012, dan 2014. Saya mengatakan bahwa apa yang terjadi jauh lebih buruk daripada perang sebelumnya,” ucapnya.
Itu terlihat dari target serangan Israel yang menyasar rumah-rumah warga.
“Pengeboman belum berhenti. Sasarannya ada pada bangunan tempat tinggal yang ada di kota tempat saya tinggal,” kata dia.
Dia menyatakan, serangan kali ini sangat masif. Serangan dilakukan dengan menembakkan roket dari kapal perang dan pesawat terbang.
BACA JUGA: Pasukan Quds Bakal Bantu Palestina, Ini Kehebatannya
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News