Seruan Keras Uni Afrika Merinding, Chad Ditekan, Warganya Merana

Seruan Keras Uni Afrika Merinding, Chad Ditekan, Warganya Merana - GenPI.co
Kondisi warga di Chad. Foto: Reuters/Siegfried Modola.

GenPI.co - Uni Afrika telah menyerukan transisi demokrasi dalam 18 bulan di Chad, di mana kepemimpinan militer mengambil alih pada April setelah penguasa veteran Idriss Deby meninggal di garis depan saat tentaranya memerangi pemberontak.

Pemerintahan militer baru, yang dipimpin oleh putra jenderal bintang empat Deby, Mahamat, telah menunjuk kepemimpinan sipil transisi dan berjanji pada 20 April untuk mengadakan pemilihan dalam waktu 18 bulan.

BACA JUGA: Sebelum Gencatan Senjata, Hamas Mau Gelar Aksi Pemungkas! Tapi...

Uni Afrika menggarisbawahi kebutuhan mutlak untuk transisi menuju rezim demokrasi yang akan dicapai dalam waktu 18 bulan.

Dilansir Aljazeera, Sabtu (22//5/2021), AU mengatakan pihaknya secara tegas menolak segala bentuk perpanjangan masa transisi, dan bersiap melakukan penekanan. Hal ini tentu akan berdampak pada warganya. 

Militer telah mengumumkan kemenangan setelah operasi selama sebulan melawan pemberontak di barat laut negara Sahel.

Idriss Deby, yang memimpin negara itu selama 30 tahun, tewas setelah terluka dalam pertempuran dengan Front for Change and Concord in Chad (FACT), sebuah kelompok bersenjata besar dengan pangkalan belakang di Libya.

Juru bicara Dana Moneter Internasional Gerry Rice mengatakan dana tersebut melanjutkan pertemuan untuk merestrukturisasi hutang Chad meskipun negara tersebut dijalankan oleh pemerintah militer.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya