
GenPI.co - Gencatan senjata antara militer Israel dan Hamas di Jalur Gaza telah berlangsung hingga hari kedua, ketika ribuan pengungsi Palestina di daerah kantong yang terkepung kembali ke rumah mereka untuk memeriksa kerusakan setelah 11 hari pemboman Israel tanpa henti.
Pejabat Palestina mengatakan akan menelan biaya sekitar $ 100 juta untuk membangun kembali kerusakan industri, listrik dan pertanian di wilayah yang sudah miskin yang berjuang di bawah blokade 14 tahun yang menghancurkan.
BACA JUGA: Simak Temuan Malaysia! Covid-19 Menular dari Anjing ke Manusia
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan sekitar 800.000 orang di Gaza tidak memiliki akses reguler ke air bersih pipa, karena hampir 50 persen jaringan air rusak akibat pemboman itu.
“Orang-orang masih turun ke jalan mencoba melanjutkan sesuatu yang mendekati, bahkan untuk Gaza, kehidupan normal sebelum semua ini terjadi,” kata Harry Fawcett seperti dilansir dari Aljazeera, Minggu (23/5/2021).
Sementara itu, konvoi truk yang membawa bantuan mulai melewati Gaza melalui penyeberangan Karem Abu Salem atau Kerem Shalom setelah dibuka kembali oleh Israel, membawa obat-obatan, makanan, dan bahan bakar yang sangat dibutuhkan.
Dana Tanggap Darurat Pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan telah mengeluarkan $ 18,5 juta untuk upaya kemanusiaan.
“Ada beberapa persediaan yang masuk tetapi para dokter, rumah sakit dan organisasi bantuan menghadapi tugas yang sangat berat dalam beberapa minggu mendatang,” ungkap Fawcett.
BACA JUGA: Jet Tempur Israel Rontok, Saat Dicek Ternyata....
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News