Ngeri! Perang Besar Antarsuku Pecah, Mayat-mayat Bergelimpangan

Ngeri! Perang Besar Antarsuku Pecah, Mayat-mayat Bergelimpangan - GenPI.co
Ilustrasi - Bentrokan antara suku Arab dan non-Arab di Darfur Selatan. Foto: Reuters/Goran Tomasevic.

Pada bulan Januari, bentrokan baru antara suku Arab dan non-Arab di wilayah Darfur Barat dan Selatan menewaskan lebih dari 250 orang.

Kekerasan itu terjadi ketika Sudan menavigasi transisi yang sulit setelah penggulingan presiden lama Omar al-Bashir pada April 2019, setelah protes massal terhadap pemerintahannya.

Pemerintah transisi yang dibentuk setelah penggulingan Bashir telah mendorong untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama termasuk di Darfur.

BACA JUGA:  Konflik dengan Israel, Palestina Ungkap Fakta Mencengangkan!

Ini menandatangani perjanjian perdamaian penting dengan beberapa kelompok pemberontak utama pada bulan Oktober, dan saat ini sedang dalam pembicaraan untuk menempa perdamaian dengan dua kelompok yang tersisa.

Kekerasan baru-baru ini di Darfur tampaknya tidak melibatkan penandatangan kesepakatan damai Oktober.

BACA JUGA:  Israel Bisa Rontok dari Dalam, Ancaman Perang Seret Netanyahu

Pada tanggal 31 Desember, misi penjaga perdamaian PBB dan Uni Afrika mengakhiri operasinya di Darfur.

Darfur adalah tempat konflik pahit 2003 yang mengadu pemberontak etnis minoritas Afrika melawan pengembara Arab yang didukung oleh pemerintah Khartoum di bawah Bashir.

BACA JUGA:  Pecah! Malaysia Mendadak Ngamuk, Perang Lawan China Berkecamuk

Konflik mematikan yang menewaskan sekitar 300.000 orang dan membuat 2,5 juta orang mengungsi. Meski konflik itu mulai mereda selama bertahun-tahun tetapi bentrokan antar-etnis masih sesekali meletus.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya