Militer China Rilis Poster, isinya Bisa Buat Taiwan Gemetar

Militer China Rilis Poster, isinya Bisa Buat Taiwan Gemetar - GenPI.co
Salah satu gambar yang dirilis militer China untuk memberi peringatan terhadap Taiwan. (Foto: 80th Group Army via Newsweek)

GenPI.co - Militer China merilis serangkaian gambar dan video yang menampilkan pasukan siap tempur dalam latihan perang.

Aksi ini menjadi bagian dari upaya propaganda baru yang ditujukan ke Taiwan.

Artikel-artikel yang diterbitkan oleh kelompok publikasi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Grup ke-80 memuat peringatan keras untuk Taiwan dengan poster bertuliskan "bersiaplah untuk perang."

Materi kampanye dibagikan secara luas pada hari Rabu (9/6) oleh pengguna di layanan media sosial populer China, Weibo dan WeChat.

Gambar dalam kampanye itu memperlihatkan prajurit angkatan darat Grup ke-80, yang ditempatkan di provinsi Shandong pesisir China.

Mereka terlihat mengambil bagian dalam upacara pengambilan sumpah brigade.

Dalam keterangan propaganda itu, disebutkan brigade bersumpah untuk mematuhi semua perintah dan tidak takut akan tantangan.

Mereka juga berkomitmen untuk berjuang demi martabat tanpa takut mati.

Menurut sebuah analisis terbaru, propaganda militer yang dilakukan China mungkin tidak ditujukan pada warga Taiwan sebagai audiens utamanya.

Peringatan itu datang di tengah gelombang kemarahan domestik yang menargetkan Taipei. Bisa jadi, tujuannya memadamkan ketidakpuasan di dalam negeri.

Minggu ini, Kementerian Luar Negeri dan Pertahanan China menemukan halaman media sosial mereka dibanjiri keluhan.

Keluhan itu terkait dengan pemerintah Taiwan yang menerima tiga senator Amerika Serikat di Taipei untuk kunjungan singkat namun penting pada hari Minggu (6/6)

Ketiga senator itu adalah  Tammy Duckworth (D-IL), Dan Sullivan (R-AK) dan Chris Coons (D-DE), yang tiba dengan pengangkut pasukan C-17 Angkatan Udara AS.

Mereka mengumumkan niat pemerintahan Biden untuk menyumbangkan 750.000 dosis vaksin buatan AS kepada Taiwan.

Sementara unsur-unsur masyarakat Tiongkok memandang kedua gerakan itu telah melewati batas.

Pada hari Selasa (8/6) , juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China Wu Qian menyebut kunjungan itu sebagai "provokasi politik."

"Mereka yang bermain api akan dibakar," kata Wu.(Newsweek)

Video seru hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya