
Negeri Nelson Mandela itu melaporkan 26.000 kasus covid-19 baru pada Sabtu (3/7/2021).
Meningkatnya infeksi yang merajalela di negara paling maju di Afrika itu mulai mengganggu layanan kesehatan.
Selain itu pemerintah juga terpaksa memberlakukan langkah-langkah penguncian parsial.
BACA JUGA: Vitamin C Ampuh Jaga Imunitas Pasien Covid-19, Ini Buktinya!
Menurut otoritas setempat, hal ini disebabkan oleh rendahnya angka vaksinasi di negara itu.
Karena rumitnya birokrasi, pemerintah diketahui telah memusnahkan 2 juta dosis vaksin Johnson & Johnson yang kadaluarsa. Diketahui hingga saat ini baru 5% populasi yang baru divaksinasi.
BACA JUGA: Lockdown Malaysia Bikin Gelisah, Warga Kibarkan Bendera Putih
Afsel sendiri telah menjadi hotspot penyebaran virus corona dalam pandemi ini.
Di negara itu, sebuah varian baru Covid-19 telah muncul dan saat ini lebih dikenal dengan varian Beta.
BACA JUGA: Lockdown dan Kebijakan Masker Inggris Segera Dicabut
Varian ini dilaporkan memiliki kekuatan penyebaran yang tinggi namun tidak begitu mematikan bila dibandingkan dengan varian Delta dan Kappa. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News