Pasukan AS meninggalkan pangkalan utama mereka, Lapangan Terbang Bagram, awal pekan ini.
Human Rights Watch mengatakan telah melakukan wawancara telepon awal bulan ini dengan penduduk Bagh-e Sherkat.
Itu adalah sebuah kota di provinsi Kunduz tempat sekitar 600 keluarga mengungsi, beberapa ke Taloquan dan lainnya ke Faizabad.
BACA JUGA: Kalah dari Taliban, 1.000 Tentara Afghanistan Kabur ke Tajikistan
Para pengungsi itu mengatakan bahwa dari 21-25 Juni, pejuang Taliban memberi mereka dua jam untuk meninggalkan rumah mereka.
Mereka juga mengancam warga yang dituduh pemberontak memberikan dukungan kepada pemerintah Afghanistan.
BACA JUGA: Presiden Haiti Dihabisi Pembunuh Profesional, Menyamar Jadi...
Pejuang Taliban kemudian menjarah dan membakar rumah-rumah yang ditinggalkan, dan menembak mati dua warga sipil..
"Kami membantu pemerintah dan mereka menyerahkan kami kepada Taliban," kata seorang pengungsi wanita berusia 24 tahun yang tidak disebutkan namanya.
BACA JUGA: Ledakan Besar di Pelabuhan Dubai, Gedung-gedung Tinggi Bergetar!
Dia mengatakan aksi kelompok Taliban telah membuatnya dan warga lain merasa ketakutan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News