
The Guardian, Senin (12/7/2021), memberitakan bahwa aksi ini mengundang simpati dan solidaritas hingga Havana.
"Saya di sini karena kelaparan, karena tidak ada obat, karena pemadaman listrik, karena ada kecurangan di mana-mana," ujar seorang pria berusia 40-an yang tidak ingin disebutkan namanya.
Pria in ihanya ingin merasakan perubahan total. "Perubahan pemerintahan, pemilihan multipartai, dan berakhirnya komunisme," sambungnya.
BACA JUGA: Presiden Kuba Geram, Tuding AS Telah Melakukan...
Aksi ini kemudian disambut polisi dengan tindakan represif. Ada banyak ratusan demonstran yang ditangkap.
Warga yang panas kemudian membalasnya dengan aksi perusakan fasilitas umum.
BACA JUGA: Epidemolog Ungkap Masa Inkubasi Varian Delta Lebih Pendek
Di sejumlah titik ada polisi yang yang dipukuli kepalanya dengan batu oleh pengunjuk rasa.
“Kami di sini karena kami lapar dan miskin. Kami tidak punya makanan. Kami tidak punya apa-apa,” tambah pria yang enggan disebutkan namanya tadi. (*)
BACA JUGA: Ngeri! Pejabat Amerika di China dan Kuba Terkena Penyakit Aneh
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News