Jelang Ebrahim Raisi Menjabat, Perjanjian Nuklir Iran Jadi Kelabu

Jelang Ebrahim Raisi Menjabat, Perjanjian Nuklir Iran Jadi Kelabu - GenPI.co
Presiden terpilih Iran Ebrahim Raisi. (Foto: Reuters)

GenPI.co - Iran dilaporkan memberi tahu para mediator Eropa bahwa mereka tidak siap untuk melanjutkan negosiasi  tidak langsung dengan Amerika Serikat (AS) terkait perjanjian nuklir.

Negosiasi yang bertujuan untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir multilateral 2015  itu ditunda sampai setelah Presiden terpilih Ebrahim Raisi duduk di tampuk kekuasaan.

“Mereka tidak siap untuk kembali sebelum pemerintahan baru,” kata seorang sumber diplomatik kepada kantor berita Reuters pada hari Rabu.

BACA JUGA:  Iron Dome Hampir Jadi Senjata Makan Tuan, Targetnya Jet Israel!

Sumber itu mengakui bahwa tidak jelas apakah penundaan itu berarti sampai 5 Agustus menatang, ketika Raisi menggantikan Hassan Rouhani, atau nanti saat kabinet baru sudah ada.

“Kami sekarang berbicara mungkin tidak sebelum pertengahan Agustus,” sumber tersebut menjelaskan.

BACA JUGA:  IDF Canggih, Hizbullah Ketahuan Simpan Amunisi di...

Iran dan AS telah mengadakan pembicaraan tidak langsung di Wina sejak April mengenai kembalinya mereka bersama ke Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).

Kesepakatan itu  memberikan keringanan sanksi kepada Teheran dengan imbalan pembatasan signifikan pada program nuklirnya. 

BACA JUGA:  Iran Kompori Milisi Irak, Pangkalan AS pun Jadi Bulan-bulanan

Mantan presiden Donald Trump menarik diri dari perjanjian pada tahun 2018 dan memprakarsai sanksi yang melumpuhkan terhadap Iran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya