Beras 'Murah' di Korea Utara Tak Terjangkau, Rakyat Tetap Lapar

Beras 'Murah' di Korea Utara Tak Terjangkau, Rakyat Tetap Lapar - GenPI.co
Ilustrasi: Senuah lahan pertanian di sisi Sungai Yalu di desa Sackhu Provinsi Phyongan Utara Korea Utara. Foto diambil pada tahun 2015 Korea. (Foto: Reuters/Jacky Chen)

GenPI.co - Pihak berwenang Korea Utara baru-baru ini dilaporkan mulai menjual beras kepada warga dengan harga lebih rendah daripada yang ditemukan di pasar.

Meski demikian  beberapa keluarga miskin masih tidak menjangkaunya lantaran tak mampu menjangkaunya.

Menurut sumber Daily NK di Korea Utara yang melaporkan pada Senin (19/7), beras murah tersebut di kota-kota dan kabupaten di seluruh Provinsi Hamgyong Utara, termasuk Chongjin dan Hoeryong, sejak 9 Juli.

BACA JUGA:  Terkuak, Pejabat Tinggi Meksiko Turut Jadi Incaran Pegasus

Beras telah dijual dengan harga sekitar KPW 7.000 per kilogram atau sekitar Rp 123.000 di wilayah tersebut. Namun pihak berwenang mulai menjual komoditas tersebut dengan harga sekitar KPW 3.500-4.000 atau rata-rata Rp 65.000.

Namun, di Hoeryong, 20-40% keluarga di distrik seperti Nammun-dong, Songchon-dong, Gangan-dong, dan Yuson-dong dilaporkan tidak mampu membeli beras karena kekurangan uang.

BACA JUGA:  Iran Membara Karena Krisis Air! Rakyat Mengamuk, Polisi Tewas

Sumber di Korea Utara tersebut meyakini penduduk setempat makin miskin karena penutupan perbatasan yang berlarut-larut antara negara itu dengan China lantaran  pembatasan aktivitas pasar karena COVID-19.

“Mereka telah membatasi aktivitas pasar karena virus corona, dan khususnya, pembatasan penyelundupan selama hampir dua tahun telah berdampak besar,” kata sumber dengan identitas anonim itu.

BACA JUGA:  Hacker Korea Utara Ngeri Juga! Negeri Gingseng Sukses Diacak-acak

Terlepas dari situasi ini, pihak berwenang Korea Utara dikatakan tidak mengajukan alternatif untuk keluarga-keluarga ini. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya