GenPI.co 
GenPI.co - Shadi Amr Lutfi Salim mendadak berlari dengan kecepatan penuh dengan sebatang besi di tangan pada Selasa (27/8) malam di dekat pos ilegal Israel di Evyatar
Namun upayanya untuk menghampiri personel pasukan pertahanan Israel (IDF) yang sedang berjaga di kawasan itu terhenti oleh berondongan peluru. Ia pun tewas bersimbah darah.
Media Palestina mengidentifikasi Lutfi, 41 tahun,sebagai seorang pegawai kotapraja di kota Beita, Tepi Barat. Kota itu berbatasan dengan pos terdepan Evyatar yang baru.
BACA JUGA: Intelijen Iran Bergerak, Jaringan Mossad Diciduk Beserta Senjata
Militer Israel juga mengonfirmasi kejadian itu. Mereka beralasan bahwa sempat melepaskan tembakan peringatan untuk menyuruh Lutfi berhenti.
“Setelah tidak berhenti, meskipun tentara menembak ke udara, komandan pasukan menembaki tersangka,” klaim militer Israel.
BACA JUGA: HRW Tampar Israel, 3 Serangan ke Gaza Adalah Kejahatan Perang
Tentara Israel mengatakan akan menyelidiki penembakan itu, meskipun mereka tidak mengumumkan penyelidikan resmi.
Kelompok teror Hamas berduka atas kematian Lutfi, meskipun mereka tidak mengeklaim dia sebagai anggota.
BACA JUGA: Usai Cabut dari Afghanistan, AS Bakal Lakukan ini di Irak
"Darah murni para martir rakyat kami adalah pajak kebebasan dan bahan bakar dalam pertempuran kemerdekaan," kata juru bicara Hamas Hazem Qasim dalam sebuah pernyataan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
