GenPI.co 
GenPI.co - Negara-negara yang menjadi simpul kekuatan dunia saat tengah menggawasi Taliban usai manuver kelompok itu merebut kekuasaan dari pemerintah Afghanistan.
Negara besar tersebut ingin memastikan apakah Taliban memegang kata-kata mereka sebagaimana yang diucapkan juru bicara utamanya pada konferensi pers perdana, Selasa (17/8).
Taliban sendiri berjanji untuk memberlakukan undang-undang mereka dengan lebih lembut daripada selama pemerintahan mereka yang keras tahun 1996-2001.
BACA JUGA: Ini Sosok Keras di Balik Manuver Taliban Menaklukan Afghanistan
Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan bahwa pihaknya sedang mengawasi Taliban.
"Kami akan melihat apa yang mereka lakukan, apakah itu akan sesuai dengan pernyataan yang mereka buat,” katanya kepada wartawan, Rabu (18/8).
BACA JUGA: George Bush Buka Suara Soal Kondisi Afghanistan, Katanya...
Menggemakan komentar itu dan para pemimpin Barat lainnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan Taliban akan diadili atas tindakan mereka.
"Kami akan menilai rezim ini berdasarkan pilihan yang dibuatnya, dan dengan tindakannya daripada kata-katanya,” katanya di depan parlemen usai masa reses musim panas.
BACA JUGA: Taliban Gelar Konferensi Pers Perdana, Pernyataannya Mengejutkan
Tindakan Taliban tersebut, lanjut Johnson adalah sikapnya terhadap terorisme, kejahatan dan narkotika, serta akses kemanusiaan dan hak anak perempuan untuk menerima pendidikan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
