
IAEA mengatakan pada bulan Juni ada indikasi di Yongbyon tentang kemungkinan pekerjaan pemrosesan ulang untuk memisahkan plutonium dari bahan bakar reaktor bekas yang dapat digunakan dalam senjata nuklir.
Laporan terbaru mengatakan durasi pekerjaan yang tampak itu menyarankan agar bahan bakar bekas ditangani dalam jumlah penuh, berbeda dengan waktu yang lebih singkat yang dibutuhkan untuk pengolahan atau pemeliharaan limbah.
"Indikasi baru pengoperasian reaktor 5MW(e) dan Laboratorium Radiokimia (pemrosesan ulang) sangat meresahkan," kata IAEA.
BACA JUGA: Warga Gaza Bikin Huru-hara, Israel langsung Kirim Jet Tempur
Menurut laporan tersebut, ada indikasi untuk jangka waktu tertentu bahwa apa yang diduga sebagai pabrik pengayaan uranium di Yongbyon tidak beroperasi.
Laporan itu juga menunjukkan indikasi kegiatan penambangan dan konsentrasi di tambang dan pabrik uranium di Pyongsan, tambahnya.(*)
BACA JUGA: Serangan Misterius di Kabul! Roket Hantam Rumah, Anak Kecil Tewas
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News