
Kabiri, yang berbicara kepada The Associated Press, mengatakan mereka juga menembakkan gas air mata.
Taliban telah menjanjikan pemerintah yang inklusif dan bentuk pemerintahan Islam yang lebih moderat daripada ketika mereka terakhir memerintah negara itu dari tahun 1996 hingga 2001.
Tetapi banyak orang Afghanistan, terutama wanita, sangat skeptis dan takut akan kemunduran hak-hak yang diperoleh selama dua dekade terakhir.
BACA JUGA: Manuver Presiden Iran Soal Nuklir Bisa Bikin Barat Ketar-ketir
Selama dua minggu terakhir, para pejabat Taliban telah mengadakan pertemuan di antara mereka sendiri, di tengah laporan perbedaan di antara mereka yang muncul.
Sabtu pagi, kepala intelijen kuat Pakistan Jenderal Faiez Hameed melakukan kunjungan mendadak ke Kabul.
BACA JUGA: Perbatasan Israel-Gaza Makin Menggelora, Pedemo Nekat Lakukan ini
Tidak segera jelas apa yang dia katakan kepada kepemimpinan Taliban tetapi dinas intelijen Pakistan memiliki pengaruh kuat pada Taliban.
Pimpinan Taliban bermarkas di Pakistan dan sering dikatakan berhubungan langsung dengan badan Intelijen Antar-Layanan yang kuat.
BACA JUGA: Kepala Intelijen Pakistan ke Kabul, Taliban Dapat Angin Segar
Meskipun Pakistan secara rutin membantah memberikan bantuan militer kepada Taliban, tuduhan itu sering dilontarkan oleh pemerintah Afghanistan dan Washington.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News