Aset Dibekukan, Afghanistan di Ambang Kemerosotan Ekonomi

Aset Dibekukan, Afghanistan di Ambang Kemerosotan Ekonomi - GenPI.co
Anggota kelompok Taliban berjaga di Kabul di awal Agustus . (Foto: Reuters)

Aset-aset itu dianggap sebagai instrumen kunci bagi Barat untuk menekan Taliban.

Departemen Keuangan AS mengatakan Amerika Serikat tidak mengurangi sanksi Taliban atau melonggarkan pembatasan akses kelompok Islamis itu ke sistem keuangan global.

Dana Moneter Internasional juga telah memblokir Taliban dari mengakses sekitar 440 juta dolar (sekitar Rp6,2 triliun) dana cadangan darurat baru.

BACA JUGA:  Bila Taliban Tak Penuhi Komitmen, Inggris Bakal Kirim Drone

"Taliban mencari legitimasi dan dukungan internasional. Pesan kami sederhana: legitimasi dan dukungan apa pun harus diperoleh dengan melakukan pencapaian," kata diplomat senior AS Jeffrey DeLaurentis kepada Dewan Keamanan.

Rusia dan China sama-sama berpendapat bahwa aset Afghanistan tidak boleh dibekukan.

BACA JUGA:  Wajah Asli Taliban Terkuak, Wartawan Babak Belur Dipukuli

"Aset-aset ini milik Afghanistan dan harus digunakan untuk Afghanistan, bukan dipakai sebagai pengaruh untuk melancarkan ancaman atau pengekangan," kata Wakil Duta Besar China untuk PBB Geng Shuang.(ANT)

Tonton Video viral berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya