Pada tahun yang sama, Mohibullah dikritik keras oleh media Bangladesh setelah dia memimpin demonstrasi besar-besaran 200.000 pengungsi.
Aksi itu menandai ulang tahun kedua penumpasan oleh militer Myanmar yang menyebabkan sekitar 700.000 Rohingya, termasuk Mohibullah, melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh.
“Pembunuhannya adalah demonstrasi nyata dari risiko yang dihadapi oleh orang-orang di kamp-kamp yang berbicara untuk kebebasan dan menentang kekerasan,” kata Meenakshi Ganguly, direktur kelompok hak asasi Asia Selatan, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA: Pertempuran Brutal Antargeng di Penjara, 116 Tewas, 5 Dipenggal
Dia mengatakan, pembunuh Mohibullah telah merusak perjuangan pengungsi Rohingya untuk mendapatkan hak dan perlindungan yang lebih besar di kamp-kamp pengungsi.
Peristiwa itu juga menghancurkan upaya para pengungsi untuk kembali dengan selamat ke rumah mereka di Myanmar.
BACA JUGA: AS Jual Pesawat ke Angkatan Udara Nigeria, 60 Warga Sipil Tewas
Pihak berwenang Bangladesh harus segera menyelidiki pembunuhan Mohibullah bersama dengan serangan lain terhadap aktivis Rohingya di kamp-kamp itu," katanya.
Secara keseluruhan, Bangladesh telah melindungi lebih dari 1,1 juta pengungsi Rohingya dari Myanmar setelah gelombang penganiayaan sebelumnya.(*)
BACA JUGA: Kim Jong Un Berpidato, Korsel Dapat Tawaran, AS Ditampar Keras
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News