GenPI.co 
"Ketika mereka memasuki Kabul, saya tahu mereka akan datang untuk saya. Jadi Saya bersembunyi," kata Hamid.
Hamid juga menjadi salah satu yang berkumpul di Bandara Taliban ketika proses evakuasi oleh tentara AS dan sekutunya.
Dia harus menunggu tanpa makanan dan air dan hanya bermodalkan dokumen yang diperlukan untuk keluar dari negara itu. Sayangnya, Hamid dan ribuan orang lain gagal diangkut.
BACA JUGA: Sebegini Jumlah Hulu Ledak Nuklir AS, Lebih Sedikit dari Rusia
Harapan muncul ketika organisasi di AS dan beberapa temannya diberi kesempatan untuk pergi dari negara itu melalui jalur udara yang langka.
Namun gangguan terhadap Facebook dan layanan WhatsApp memutuskan komunikasi antara warga Afghanistan yang rentan dan mereka yang mengoordinasikan pelarian mereka.
BACA JUGA: Azerbaijan Nekat, Masjid Pemimpin Tertinggi Iran Dibeginikan
“Kami mengoordinasikan logistik dan detail keamanan dengan organisasi yang berbasis di AS melalui WhatsApp,” ceritanya.
Dia mengatakan, bahwa melalui aplikasi tersebut mereka diberitahu mengenai pin lokasi serta titik penjemputan untuk penerbangan evakuasi.
BACA JUGA: Eks Tentara Inggris Sempat Ditahan Taliban Karena Aksi Nekat ini
“Saya sudah refresh aplikasi sepanjang malam, masih tidak berfungsi,” tambahnya dengan nada khawatir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
