Strategi nol kasus covid-19 untuk meredam pandemi berimbas besar bagi warga.
Pemerintah China kerap menerapkan lockdown ketat di tempat-tempat publik, perumahan, hingga kota-kota dengan klaster Covid-19 baru meski hanya mendeteksi satu kasus virus corona.
Kerugiannya sangat besar. Warga sekitar Ruili misalnya. Sekitar 210 ribu penduduk Ruili dibuat tak berdaya.
BACA JUGA: Kebijakan Radikal Austria - Lockdown Orang yang Ogah Divaksinasi
Kota mereka yang berbatasan langsung dengan Myanmar itu menghadapi tiga lockdown total dan tes covid-19 massal yang rutin akibat wabah baru yang bermunculan.
Strategi penanganan covid-19 itu membuat bisnis dan usaha di kota itu amburadul.
BACA JUGA: Bukan Covid-19, New Delhi akan Lockdown Karena Hal Ekstrem ini
Seorang pedagang bermarga Lin di Ruili mengatakan, bisnis perhiasannya berada di ujung tanduk.
Akibat lockdown, toko Lin yang kerap dikunjungi turis dan penggemar perhiasan kini sepi.
BACA JUGA: Covid-19 Mengganas di Uni Eropa, Belanda Lockdown
"Kami terus beroperasi, tapi kami terus terbengkalai," kata Lin kepada AFP.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News