
"Iran berjuang untuk hegemoni regional, mengoperasikan teroris yang sama yang kita tangani setiap hari di seluruh dunia, dan terus mengancam stabilitas Timur Tengah," jelas Barnea.
Kesepakatan 2015, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) membatasi kemurnian di mana Iran dapat memperkaya uranium hingga 3,67%.
Angka ini jauh di bawah sekitar 90% tingkat senjata, atau 20% yang dicapai Iran sebelum kesepakatan.
BACA JUGA: Taktik Mossad Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran Bikin Melongo
Iran saat ini memperkaya ke berbagai tingkatan, yang tertinggi sekitar 60%.
Pada bulan November, Institut Sains dan Keamanan Internasional melaporkan bahwa Iran memiliki cukup uranium yang diperkaya heksafluorida hingga hampir 20%.
BACA JUGA: Norwegia Ketar-ketir, Ledakan Kasus Varian Omicron sampai Segini
Ada pula uranium yang diperkaya 60% untuk menghasilkan uranium tingkat senjata yang cukup untuk senjata nuklir hanya dalam waktu tiga minggu.
Hanya dalam dua bulan lagi, Iran dapat memproduksi uranium tingkat senjata yang cukup untuk memproduksi senjata kedua.
BACA JUGA: Bentrok di Perbatasan, Taliban Bikin Garda Iran Babak Belur
Kepala perunding nuklir Teheran Ali Bagheri Kani mengatakan, Iran telah mengirimkan dua rancangan ke Eropa, satu tentang penghapusan sanksi dan yang lainnya tentang pembatasan nuklir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News