
Koresponden Reuters melaporkanbahwa beberapa pengangkut personel lapis baja dan sejumlah tentara memasuki alun-alun utama Almaty pada Kamis pagi.
Lokasi itu menjadi titik panas di mana ratusan orang memprotes pemerintah dalam tiga hari berturut-turut..
Suara tembakan terdengar ketika pasukan mendekati kerumunan, menurut saksi mata Reuters, tetapi situasi di alun-alun telah tenang sejak saat itu.
BACA JUGA: Huru-hara Besar di Kazakhstan, Pansus RUU IKN Masih Mau ke Sana?
Video yang belum diverifikasi di media sosial menunjukkan pasukan berpatroli di jalan-jalan berkabut Almaty semalaman, menembakkan senjata untuk menghalau penjarahan yang meluas di kota.
Televisi pemerintah pada hari Kamis menunjukkan video tumpukan senjata di jalan, dengan orang-orang berjalan dan mengambilnya.
BACA JUGA: Israel Sempoyongan, Amukan Covid-19 Ciptakan Rekor
Kantor berita TASS mengutip kementerian kesehatan Kazakh yang mengatakan lebih dari 1.000 orang terluka selama protes, dan lebih dari 400 di antaranya dirawat di rumah sakit.
Kerusuhan dimulai sebagai protes terhadap kenaikan harga bahan bakar gas cair, bahan bakar yang digunakan oleh orang miskin untuk menggerakkan mobil mereka.
BACA JUGA: Jet Tempur Taiwan Membelah Langit, Siap Hadapi China
Akan tetapi protes itu berubah menjadi kerusuhan anti-pemerintah yang menyulut kebencian mendalam selama tiga dekade pemerintahan oleh mantan presiden Nursultan Nazarbayev. .
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News