GenPI.co 
"Ukraina harus bebas memilih masa depannya sendiri," bantahnya.
Johnson, yang berada di bawah tekanan politik yang kuat selama berminggu-minggu setelah serangkaian skandal.
Pada Jumat (28/1) lalu dia mengatakan bahwa dirinya akan berbicara dengan Putin dalam beberapa hari mendatang untuk mendesak de-eskalasi atas Ukraina.
BACA JUGA: Tekan Putin, Joe Biden Kirim Pasukan Kecil ke Eropa Timur
Sementara itu, dia akan mengunjungi wilayah itu minggu depan.
Hubungan antara Rusia dan Barat berada pada titik terendah sejak Perang Dingin setelah Moskow mengerahkan puluhan ribu tentara di perbatasan Ukraina.
BACA JUGA: Sinyal kuat dari Rusia, Ukraina Bisa Bernapas Lega
Inggris telah memiliki lebih dari 900 personel militer yang berbasis di Estonia, dan lebih dari 100 saat ini berada di Ukraina sebagai bagian dari misi pelatihan yang dimulai pada tahun 2015.
Sementara itu, skuadron kavaleri ringan yang terdiri dari sekitar 150 personel dikerahkan di Polandia.
BACA JUGA: Rusia di Perbatasan Ukraina, Presiden Zelensky Berseru Keras
Kapal perang HMS Prince of Wales - yang saat ini berada di wilayah yang disebut "High North" Eropa Arktik, memimpin Pasukan Kesiapan Tinggi Maritim NATO - dalam keadaan siaga "untuk bergerak dalam beberapa jam jika ketegangan meningkat lebih lanjut," kata Downing Street.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
