Kekhawatiran dalam aspek pertahanan membuat Kremlin enggan surut dari tuntutan menolak negara-negara bekas Soviet diterima NATO.
Sebaliknya, NATO juga enggan didikte oleh Moskow. NATO tetap berkeras membantu Ukraina.
Dua sikap tegas tersebut membuat negosiasi diplomatis akhir-akhir ini berjalan buntu.
BACA JUGA: Presiden Prancis Sukses Meyakinkan Putin, Ukraina Bisa Lega
Namun, usai kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin (7/2) lalu, Putin terkesan agak tenang.
Dia mengaku usulan Macron berpeluang dijadikan basis untuk mewujudkan resolusi konflik Rusia-Ukraina.
BACA JUGA: Makin Panas, Amerika Serikat Kini Targetkan Lingkaran Dalam Putin
Presiden Macron sendiri segera bertolak ke Kyiv untuk bertemu Presiden Volodymyr Zelensky usai rapat dengan Putin.
Di lain pihak, Jerman juga berusaha aktif menengahi perselisihan Rusia-Ukraina. Kanselir Jerman Olaf Scholz dilaporkan akan mengunjungi Kyiv dan Moskow pada 14-15 Februari mendatang.
BACA JUGA: Tekan Putin, Joe Biden Kirim Pasukan Kecil ke Eropa Timur
Sebelumnya, Prancis dan Jerman berperan aktif menengahi konflik Rusia-Ukraina terkait Krimea dan kelompok separatis.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News